Hotelier, pernah mendengar jika OTA (Online Travel Agent) sering dikaitkan dengan perumpamaan seperti memakan buah Simalakama? Jika belum, berarti rekan-rekan hotelier baru mendengarnya di sini, hehe.Yaps, penulis sering sekali mendapati artikel yang membahas OTA bagaikan buah Simalakama, mengapa? Bekerjasama dengan suatu OTA menjadi pilihan yang sulit, saat terlintas di benak beberapa hotelier "bergabung dengan OTA= komisi besar," "tidak bergabung= penjualan menurun". Dari pemikiran tersebut tidak sedikit artikel-artikel memberikan ide dengan membangun web sendiri, dan tidak sedikit pula dari mereka yang ingin menghilangkan peran OTA dari dunia per-online-an ini. Atas dasar apa mereka ingin menghilangkan peran serta OTA dalam penjualan hotel mereka? Penulis akan sampaikan pada kesempatan selanjutnya ya :)
Pendapat penulis mengenai pernyataan pada paragraf pembuka diatas berbeda 180 derajat. Peran serta OTA bagi industri perhotelan bagaikan si buah apel yang dapat menghilangkan dahaga di saat kamu kehausan dan memberikan banyak manfaat bagi tubuh kamu, hehe.
Anyway, buat kamu yang bergerak di industri OTA "keep the spirit up". Seberapa keras pun mereka ingin "menghilangkan" OTA, peran OTA tidak akan pernah tergantikan. So? Penulis berpendapat bahwa industri OTA adalah bisnis yang long-lasting, dan perannya akan selalu berdampingan dengan industri perhotelan.
Okey, OTA bukanlah Simalakama (menurut penulis). OTA hadir, benar-benar untuk membantu dunia pariwisata dan perhotelan dalam memasarkan produknya. Komisi yang ditawarkan OTA tentunya relatif, sehingga apabila ada yang mengatakan bahwa komisi OTA itu tinggi, penulis katakan itu salah besar. Pasar OTA sendiri sangatlah luas, didalamnya terdapat pengunjung-pengunjung yang unik, semua tipe pembeli berkumpul di sini, dimana salah satunya akan menjadi pelangggan setia kamu hotelier :). Nah loh? salah satunya akan menjadi pelanggan setia kamu, yap!! Betul sekali, mereka akan menjadi customer repeater kamu. Dengan cara apa kamu bisa menggaet customer ini? Dengan memberikan harga terbaik apabila memesan langsung ke hotel? Nooo, tidak sepenuhnya benar jika terlintas pikiran seperti itu, ingat tipe customer sangatlah beragam. Ide "kreatif" seperti itu salah-salah bisa bikin customer kabur, nah loh, hati-hati ya!!
Suatu waktu, penulis pernah berwisata ke negara tetangga kita Singapur. Penulis berenacana menginap pada salah satu hotel bintang 4 disana dan memang sebelumnya penulis tidak berfikir untuk memesannya melalui travel agent. Singkat cerita, pada saat penulis sampai disana dan walk-in ke hotel tersebut, penulis menanyakan apakah ada harga diskon? Mereka langsung memberitahukan untuk memesan hotel melalui salah satu OTA, "Apa?? " ya, penulis heran sekali dan kebingungan, mereka baru saja membuang komisi yang seharusnya tidak dikeluarkan atau langsung masuk untuk hotel. Tapi itu pemikiran penulis dulu Hotelier, sekarang baru menyadari mengapa mereka melakukan hal tersebut :)
Penutup, peran OTA sangatlah membantu bisnis kamu, bermitralah dengan OTA pilihan kamu, dan
manage OTA-mu secara bijak.