Rabu, 22 Juli 2015

Udah lama banget nih ga buat artikel, terlintas kembali untuk membuat tulisan ini karena ada hal kecil yang "nyeleneh" melintas di benak ini :D, semoga bermanfaat bagi rekan-rekan hotelier.

Hotelier, pernah dibuat pusing ga sama wholesaler yang bicarain masalah disparity, dan lucunya harga apa yang mereka bandingkan? OTAs!!! Are you serious? Yes, I'm totally serious, and I asked "is this moreover silliness?

Bayangkan sebuah travel agent yang dengan sistem dam mekanisme yang telah diciptakan berjuta tahun lamanya, sehingga berjaya pada masanya, sekarang membicarakan parity dengan sistem yang baru saja lahir dan jelas berbeda. Mau tau perbedaannya? Next paragraph ya.

OTAs sangat memungkinkan menjual kamar dengan dynamic pricing karena memang sistem yang digunakan adalah komisi, sehingga kita sebagai hotelier bisa langsung mengatur dan memantau langsung harga pasar, istilahnya ya kita sendiri yang menentukan harga jual langsung ke customernya.Nah, berbeda kalau travel agent online kita memberikan harga kontrak yang memang sudah fixed, tapi ya travel agent bebas jual ke customer dengan harga berapapun, "suka-sula lo deh mau jual berapa aja!" Nah pertanyaannya bisa ga travel agent di kasih harga dynamic juga? Jawabannya, trus harga kontrak buat apa? Buat pajangan? Sistemnya sudah mumpuni belum dengan dynamic price ini? Kalau sudah oke, bisa ngejamin ga kalau harga yang dijual travel agent bakal parity dengan OTA? Kalau engga, ya malah jadi bola salju buat hotel sendiri.

Kedua, OTAs jualannya online! Jelas dong namanya juga Online Travel Agency. Sedangkan Travel Agent? Mau jualan online juga? Silakan, online tidak terbatas ko, siapa aja boleh online. Namun, coba pikirkan sejenak! Poin plus travel agent dimana, sehingga travel agent ini bisa tumbuh dan berkembang?! Yaps betul sekali, travel agent offline bisa provide rekomendasi yang lebih relevan, dari sisi trust-nya jauh lebih besar offline travel agent. Itu kalau yang sub agent-nya pinter, mereka bisa rekomendasiin hotel yang sesuai dengan kebutuhan customer, karena mereka "kenal" dengan hotel yang mereka tawarkan dan bisa membaca situasi. Lha ini wholesalernya aja ga tau produk yang mereka jual, otomatis sub-agentnya cari informasi dari online, jualnya secara online juga, mau harga parity dengan OTAs? OMG!!

Kalau menurut saya pribadi, dengan adanya harga kontrak untuk wholesaler itu merupakan poin plus tersendiri untuk travel agent offline, itu kekuatan wholesaler untuk jualan hotel, coba untuk para wholesaler pikirin kenapa? Jangan malah minta harga parity dengan OTAs, kalo gitu kenapa ga sekalian aja buka OTAs?